Peran Multi Fungsi MOBISNU di Resepsi Puncak 1 Abad NU

Uncategorized170 Views

NUkabkediri.or.id – Nahdlatul Ulama’ Kabupaten Kediri melalui lembaganya, NU Care LAZISNU juga turut serta dalam menyediakan layanan bagi jama’ah dengan menerjunkan armada mobil ambulan, yang biasa disebut MOBISNU (Mobil Sehat NU) dalam kegiatan 1 Abad NU.

Walaupun berbentuk mobil ambulan, ternyata MOBISNU dari Kabupaten Kediri ini juga berperan sebagai alat angkut jama’ah maupun panitia pelaksana yang sudah datang dua hari sebelum puncak acara 1 abad NU, saat suasana jalan raya masih belum macet dan penuh sesak.

Di saat puncak gelaran Resepsi 1 Abad NU, MOBISNU dan beberapa mobil ambulan lain, benar-benar menjadi solusi bagi jama’ah yang membutuhkan bantuan penanganan kesehatan. Beberapa kali terlihat mobil-mobil ambulan ini lalu lalang dan terkadang membelah jama’ah dengan sirine yang terdengar keras karena membawa jama’ah yang kelelahan dan terpaksa harus dibawa ke tempat yang lebih terbuka dan menerima perawatan kesehatan.

“Kami ditugaskan untuk menerjunkan 10 MOBISNU untuk membantu warga yang membutuhkan”, ujar Imam Muda’i, koordinator MOBISNU Kabupaten Kediri. Selain beberapa warga yang berusia lanjut yang kelelahan, beberapa kali kami juga mengangkut korban laka lantas, lanjutnya. “Kebetulan kemarin ada dari saudara kita anggota Pagar Nusa kecamatan Gurah yang kecelakaan saat pulang, dan langsung kita koordinasikan pada driver MOBISNU 001 yang dibawa oleh saudara Yadiyono yang sedang berada di dekat lokasi untuk mengangkut”, terang Gus Badrul Munir, ketua LAZISNU PCNU Kabupaten Kediri.

Satu Abad Nahdlatul Ulama’ merupakan moment yang mungkin tidak dijumpai oleh seseorang lebih dari sekali. Secara umum manusia zaman sekarang tidak ada yang mencapai usia 100 tahun lebih. Mungkin ini yang menjadi salah satu alasan bagi warga NU untuk turut serta, berpartisipasi, dan berkontribusi dengan cara mereka masing-masing.

Berbagai keahlian, kemampuan, dan sumberdaya dipersembahkan oleh ribuan warga NU demi khidmah kepada jam’iyyah dan para pendiri. Mulai dari tukang ojek online yang “mewakafkan” dirinya untuk melayani antar jemput jama’ah di seputar pusat acara secara gratis.

Ada pula beberapa tukang pijit yang juga menyediakan pelayanan tanpa memungut biaya. Selain itu, banyak warga kota Sidoarjo, dengan serempak dan tanpa komando memberikan makanan berupa nasi bungkus pada jama’ah dari penjuru Indonesia yang hadir di tanah kelahiran mereka.(nur)

Penulis : Nur Rohman
Editor : Imam Mubarok

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *