Pesan KH Abdul Nashir Badrus Rais Syuriyah PCNU untuk Panitia Takbir Keliling 1444 Hijriyah

news, PCNU, PCNU, Warta MWC890 Views

NUkabkediri.or.id – Bulan Suci Ramadan tahun 1444 Hijriyah akan berakhir beberapa hari lagi, sebagaimana tradisi umat Islam di akhir Ramadan akan diadakan mengumandangkan ‘takbiran’ di masjid, mushola ataupun berkeliling.

 

Mengantisipasi budaya takbir keliling yang biasa dilakukan masyarakat kabupaten Kediri, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Kediri melalui KH Abdul Nashir Badrus selaku Rais Syuriyah menyampaikan beberapa pesan untuk panitia dan peserta takbiran keliling tahun ini agar menjadi barisan-barisan takbir dengan baik. Beliau memberikan pesan yaitu

  1. Mengkoordinir jamaah dengan sopan,
  2. Mengkoordinir barisan-barisan takbir dengan baik
  3. Melantangkan dan membaca suara kalimat-kalimat takbir bukan menyetel musik-musik dangdut ataupun karaoke
  4. Mengawasi jamaah untuk tetap berakhlakul karimah,
  5. Tidak menganggu pengguna jalan lain,
  6. Bertakbir yang sopan, bertakbir yang baik, bertakbir yang bisa diresapi di dalam hati kaum muslimin

 

Pesan tersebut disampaikan beliau melalui voice note pesan suara pada grup-grup WhatsApp messenger di kalangan NU Kabupaten Kediri. Berikut isi pesan singkat beliau :

 

“Assalamualaikum warahmatullohhi Wabarokatuh, kepada teman-teman Nahdlatul Ulama khususnya panitia takbir malam hari raya supaya mengkoordinir jamaahnya dengan sopan, supaya mengkoordinir barisan-barisan takbir dengan baik,  dan kami mohon kepada panitia untuk melantangkang suara takbir, untuk membaca kalimat-kalimat takbir, bukan nyetel musik-musik dangdut, bukan nyetel musik-musik karaoke, Nahdlatul Ulama adalah sebagai contoh, berakhlakul karimah, saya ulangi sekali lagi kepada teman-teman panitia yang mengadakan takbir keliling, untuk mengawasi jamaahnya jangan sampai tidak berakhlak, jangan sampai menganggu yang lewat, jangan sampai nyetel suara-suara yang tidak ada hubungannya dengan takbir, saya ulangi jo sampek nyetel dangdutan, nyetel karaoke yang menghilangkan marwah menghilangkan harga diri daripada makna takbir itu sendiri, saya ulangi sekali lagi kepada teman-teman panitia, yang mengadakan takbir, supaya tidak menyuarakan musik-musik dangdut dan sesamanya, dan kami harapkan untuk kebersamaannya untuk bertakbir yang sopan, bertakbir yang baik, bertakbir yang bisa diresapi di dalam hati kaum muslimin, cukup sekian, Wassalamu’alaikum Warohmatullohhi Wabarokatuh,” pesan KH Abdul Nashir Badrus selaku Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Kediri kepada masyarakat. (mat)

 

Penulis : Mamat

Editor : Imam Mubarok

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *