Nukabkediri.or.id – Peringatan 7 hari Wafatnya Kiai Ngabehi Agus Sunyoto diisi dengan kegiatan Tahlil dan doa bersama yang diselenggarakan di Masjid Ar Rosyad Dusun Balong Desa/Kecamatan Ringinrejo pada Minggu malam (2/5). Acara diisi dengan pengajian oleh Dr KH Reza Ahmad Zahid, Lc.MA .
Acara tahlil dan doa bersama juga dihadiri keluarga besar Kiai Ngabehi Agus Sunyoto yakni Kiai Ngabehi Abu Hamirun dan dua putra Kiai Ngabehi Agus Sunyoto. Selain itu juga dihadiri oleh santri-santri Kiai Ngabehi Agus Sunyoto dan para muhibbinnya.
Mahfud As Syairozi , selalu ketua panitia mempimpin seluruh rangkaian kegiatan pelaksanaan Tahlil dan doa bersama dari hari ketiga hari ketujuh , menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu seluruh rangkaian kegiatan,” ini semata-mata adalah bentuk khidmat kita kepada guru, sebab kita tak akan mampu membalas dengan apa yang telah Kiai Ngabehi Agus Sunyoto diberikan kepada murid-muridnya,” kata Haji Mahfudz .
Kegiatan Tahlil dan doa dipimpin oleh KH Mahmud Rozi dan Gus David, kemudian dilanjutkan sambutan perwakilan keluarga yang disampaikan oleh Kiai Ngabehi Abu Hamirun.
“Saya atas nama keluarga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mengurus pemakaman Kiai Agus di Kediri, karena ini adalah wasiat beliau. Semoga amal baik panjenengan semua dibalas oleh Allah SWT. Inilah salah satu alasan kenapa Kiai Agus minta dimakamkan di Kediri, karena salah satunya adalah murid-muridnya sebagian besar berada di Kediri,” kata Kiai Ngabehi Abu Hamirun.
Sementara itu, KH Reza Ahmad Zahid, Lc. MA pengisi acara 7 hari wafatnya Kiai Ngabehi Agus Sunyoto menyampaikan bahwa Kiai Agus merupakan sosok yang luar biasa yang patut dicontoh dalam perilaku,” Panjenangipun seroang ahli sejarah yang sangat luar biasa, ini mengingatkan kita semua bahwa sejarah bukanlah cerita pengantar tidur. Tapi ini adalah jalan yang membawa kepada hakikat kebenaran. Makannya Imam Abu Hanifah dawuh ngeten , kalau ada orang yang menceritakan sejarah para ulama , saya sangat senang. Sebab dengan sejarah itu para ulama hati kita akan terbuka. Sebagain ulama mengatakan bahwa sejarah para ulama dan sejarah umat-umat terdahulu itu adalah pasukan-pasukannya Allah . Kenapa karena Allah menetapkan hatinya para auliya’ menetapkan para kekasih Allah melalui kisah-kisah . Maka didalam Al Quran 70 persen itu tentang kisah sejarah. Dan Kiai Agus telah mendarmabaktikan hidupnya salah satunya dalam penelusuran sejarah dalam jalan dakwahnya yakni dengan karyannya yang fenomenal yakni Atlas walisongo,” kata Kiai Reza. (aro)