NUkabkediri.or.id – Rangkain Konfrensi ke-11 Nahdlatul Ulama PCNU Kabupaten Kediri dimulai hari ini . Yakni dilakukannya Sidang Komisi A (Organisasi), Senin, 31 Oktober 2022, mulai pukul 14.00-16.00. WIB di Kantor PCNU Jl. Imam Bonjol 38 Ngadirejo Kota Kediri.
Pembukaan akan dilakukan oleh Ketua PCNU Kabupaten Kediri KH Muhammad Makmun. Sidang akan dipimpin oleh Dr. H. Nurbaedah, SH, MH didampingi sekretaris M.Sholihuddin, M. Pd
Adapun materi sidang komisi Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama’ XI tahun 2022 garis besarnya tertuang sebagai berikut :
Kediri sebagai wilayah kerja PCNU Kabupaten Kediri memiliki potensi dan kekuatan yang melebihi kabupaten lain. Wilayah ini tengah mengalami perubahan sosial secara cepat. Meski berada di lingkar budaya Mataraman, Kediri tengah menuju kota metropolis dengan dinamika masyarakat yang pesat.
Pembangunan infrastruktur Bandara Internasional Dhoho – yang sedang dibangun – membutuhkan tata kelola budaya, ekonomi, politik, dan masalah sosial keagamaan yang tepat dan canggih. Jelasnya, persoalan perubahan sosial tersebut secara nyata akan dihadapi oleh PCNU Kabupaten Kediri.
Platform sosial-keagamaan yang akomodatif perlu dikonsolidasikan dengan seluruh komponen masyarakat yang termasuk di dalamnya Nahdlatul Ulama sebagai penyangga utama etalase keagamaan di Kabupaten Kediri. Lebih dari itu, peran Nahdlatul Ulama menjadi garda depan dalam memperjuangkan berlakunya ajaran Islam moderat di tengah derasnya aliran Islam transnasional di wilayah Kediri.
Pergumulan ideologi keagamaan yang digerakkan oleh kelompok Wahabisme dan Islam Timur Tengah secara nyata telah berada di Kabupaten Kediri selama 2 (dua) dasawarsa terakhir dengan intensitas yang semakin tinggi.
Meski tidak memiliki kewenangan untuk memasuki wilayah kebijakan publik – yang menjadi otoritas pemerintah (government authority) -, Nahdlatul Ulama harus memerankan dirinya sebagai pelopor terbentuknya masyarakat sipil yang handal dan terpercaya.
Karena itu, tidak hanya isu-isu sosial-keagamaan, Nahdlatul Ulama harus mengambil peran lebih terhadap isu politik, pendidikan, lingkungan, ekonomi kreatif, ketenagakerjaan, kesehatan, teknologi informasi, gender, financial technology, masalah kemanusiaan. Karena itu, Nahdlatul Ulama memiliki posisi strategis untuk bermitra dengan pihak-pihak yang terkait, terutama dengan pemerintah dan organisasi massa yang lain.
Karena itu, perubahan situasi sosial-keagamaan dan geopolitik nasional, regional, dan global menjadi dasar utama yang digunakan Nahdlatul Ulama untuk merancang bangun program kerja lima tahun yang akan datang.
Keseluruhan narasi perubahan dan dinamika di atas dijadikan acuan kerja bagi pengurus cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Kediri masa khidmat 2023-2028. Karena itu, rancangan ini disusun dengan menggunakan pendekatan integratif (integrative approach) dengan menekankan definisi kerja pada keterkaitan seluruh bidang garapan dan ruang lingkup perkhidmatan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Kediri.
Tahap berikutnya, peserta diharapkan dapat merumuskan isu-isu strategis yang dikembangkan untuk mengemban misi tersebut. Untuk merumuskan isu strategis dilakukan analisis kekuatan dan kelemahan, peluang dan ancaman NU serta keberhasilan dan kegagalan NU selama ini. Isu-isu strategis ini yang menjadi dasar perumusan pokok-pokok program NU yang kemudian dijabarkan dalam bentuk aksi.
Sistematika rumusan pokok kerja PCNU Kabupaten Kediri masa Khidmat 2023-2028 adalah sebagai berikut:
Pertama, pendahuluan yang berisi pengantar rumusan program, kedua, landasan pengembangan program yang berisi keseluruhan hasil analisis dimulai dari definisi NU, analisis situasi dewasa ini, ciri khas NU dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi, analisis kelompok pendukung NU dan beberapa hasil analisis yang digunakan untuk merumuskan visi dan misi NU.
Selanjutnya dikemukakan analisis kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman, kegagalan dan keberhasilan NU yang digunakan untuk merumuskan isu-isu strategis dan pokok-pokok program NU yang dinilai dari rumusan visi dan misi NU terakhir bagian keempat adalah penutup.
“Materi pembahasan di komisi a tentang organisasi hari ini gambaran besarnya bahwa Nahdlatul Ulama telah menegaskan kembali jati dirinya sebagai jam’iyyah diniyyah ijtima’iyyah yang memiliki visi Terwujudnya kemandirian jam’iyyah menuju umat yang berkualitas (Internal) dan bermartabat (Eksternal),” kata Ketua Panitia Konfrensi ke-11 NU Kabupaten Kediri Dr. Zayad Abd. Rahman, S.Ag, M.H.I
Ditambahkan untuk misinya ada tiga point yakni mewujudkan kemandirian Nahdlatul Ulama (NU) di seluruh aspek keorganisasian menuju terciptanya masyarakat yang berdaulat dan berdaya saing. Kedua, Mewujudkan kemitraan strategis dengan seluruh komponen bangsa dan negara dalam membangun masyarakat yang berkeadilan. Dan ketiga Mewujudkan masyarakat madani berdasarkan sendi-sendi akidah Ahlussunnah wal Jama’ah Annahdliyah baik di tingkat nasional, regional maupun global.
“Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, diperlukan langkah-langkah yaitu: melakukan konsolidasi dan mengembangkan manajemen organisasi, meningkatkan peran-peran sosial keagamaan berupa gagasan dan respon terhadap persoalan agama, masyarakat dan bangsa, melaksanakan pemberdayaan masyarakat (warga Nahdliyin) di berbagai bidang. PCNU Kabupaten Kediri ke depan mempunyai sasaran di bidang organisasi agar tercapai suatu organisasi yang mampu menggerakkan perangkat-perangkat organisasi yang dimilikinya, antara lain, lembaga, dan badan otonom yang ada di lingkungan PCNU Kabupaten Kediri,” tambahnya.
Untuk itu, perlu diketahui bersama kekuatan dan kelemahan NU sehingga dapat mencapai tujuan yang ditetapkan dan dapat terwujudnya Nahdlatul Ulama sebagai organisasi sosial keagamaan yang kokoh dan mampu melaksanakan tugas dan fungsi jam’iyyah yang bersikap moderat dan penuh kreatifitas dalam merespon persoalan-persoalan agama, masyarakat dan bangsa. (aro)