Kediri,- Pandemi covid-19 yang membuat pemerintah membatasi semua kegiatan yang bersifat massal untuk mencegah menyebarnya wabah virus corona, tak membuat jajaran pengurus Majelis wakil Cabang NU (MWCNU) Kecamatan kepung menyerah begitu saja untuk mengaktifkan kegiatan di wilayahnya. Hal ini disiasati dengan menggelar Ngaji Kitab Sulam taufik dengan berkeliling di Mushola-mushola di wilayah kecamatan Kepung. Hal itu dilakukan setiap hari pada waktu selesai jamaah sholat Magrib dan Isyak dengan setiap malam ada 3 sampai 4 titik ngaji Sulam Taufik.
KH.Miftahul Ulum, Ketua Tanfidziyah MWC NU Kecamatan Kepung menyampaikan bahwa kegiatan ngaji sulam Taufik dengan keliling ke mushola-mushola se-kecamatan ini dilaksanakan sejak louncing bersamaan dengan hari santri bulan oktober 2020 tahun lalu.
Pihaknya tidak ingin kegiatan NU berhenti karena wabah corona, sehingga kegiatan ngaji keliling ini dinilai sangat tepat karena tidak melibatkan jamaah secara massal sehingga tidak melanggar protokol kesehatan.
“Selain itu ngaji keliling ini juga sangat efektif , karena jumlah jamaah yang ngaji tidak banyak sekitar 20 sampai 30 orang setiap mushola, ngajinya juga semakin serius dan konsentrasi dengan durasi ngaji satu jam setiap pertemuan”, Jelas Kyai Miftah saat ditemui Tim redaksi NUKabKediri Online di kediamannya desa Ringin Agung Kecamatan Kepung Kediri, Selasa (19/01/21).
Lebih lanjut, Kyai Miftah menjelaskan bahwa permintaan pengurus mushola untuk ngaji sulam taufik ini terus bertambah tempatnya, hal ini karena menurut para pengurus mushola yang berkoordinasi dengan ranting NU menilai ngaji keliling ini sangat pas dilaksanakan di musim pandemi.
“Bulan ini saja ada permintaan empat titik untuk ngaji kitab di mushola-mushola, tentu kita juga senang meskipun harus bertambah repot lagi karena tentu juga harus menambah tenaga yang ngaji”, ungkap Kyai Miftah.
Menurut Kyai Miftah, kalau ngaji sulam taufik ini terus digalakan dan jamaah mengertiserta paham isi dari kitab sulam taufik, maka tugas NU ini sudah Tuntas. Karena ajaran NU yang bernafaskan ahlus sunnah wal jamaah semua telah ada di kitab sulam taufik.
“Kalau semua sudah ngaji sulam taufik dan dilaksanakan maka tugas NU sudah selesai, doakan semoga bisa terus istiqomah”, pungkas Kyai Miftah.
Untuk memenuhi kegiatan ngaji sulam Taufik Keliling ini, setidaknya MWCNU Kepung menyiapkan 23 Kyai atau guru Ngaji untuk memberikan kajian Kitab Sulam Taufik secara bergiliran. Pihak pengurus tidak menargetkan kapan setiap titik harus selesai khatam, karena yang diutamakan adalah pemahaman jamaah terhadap kajian yang dikaji dalam hal ini kitab sulam taufik yang membahas dasar-dasar beribadah mulai Fiqih sampai tauhid.