Ngaji Matan Abi Syuja’ (Matn al Ghoyah wa at Taqrib) 52

قال المؤلف رحمه الله
والركوع والطمأنينة فيه والرفع والاعتدال والطمأنينة فيه
“Dan ruku’, thuma’ninah dalam ruku’, bangun dan i’tidal, thuma’ninah dalam i’tidal”

Penjelasan
✅ Rukun shalat yang kelima adalah ruku’.
🍅Minimal seseorang membungkukkan badannya sekira rohah-nya sampai pada kedua lututnya, meskipun dia tidak meletakkan rohah-nya pada lututnya.
☝️Ini harus yakin, jika seseorang ragu apakah rohah-nya sampai pada kedua lututnya apa tidak maka hal itu tidak mencukupi.
🍇Rohah adalah telapak tangan selain jari-jari.
🍅Apabila seseorang kedua tangannya pendek atau panjang, yakni lebih panjang atau lebih pendek dari umumnya orang maka diperkirakan dengan panjangnya tangan orang yang normal.
🍅 Dalam ruku’ harus tanpa inkhinas, yaitu menekuk kedua lututnya. Jika disertai inkhinas sehingga dianggap tidak ruku’ maka tidak sah ruku’nya.
🍅Dalam ruku’ juga disyaratkan tidak ada shorif, yaitu tidak turun ruku’ tanpa niat ruku’.
☝️Tidak melakukan ruku’ dengan niat yang lain, misalnya untuk mengambil sesuatu yang jatuh di tanah.
✅ Rukun shalat yang keenam adalah thuma’ninah dalam ruku’
☝️Ini berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:
إركع حتى تطمَئِنَّ راكعاً
“Ruku’lah kamu sampai kamu tenang dalam keadaan ruku'”.
🍅 Thuma’ninah artinya diamnya anggota badan dalam satu waktu.
☝️Apabila seseorang ruku’ tanpa ada thuma’ninah maka tidak sah ruku’nya.
✅ Rukun shalat ketujuh adalah i’tidal
☝️Yaitu kembali pada posisi sebelum ruku’, jika berdiri maka kembali berdiri dan jika duduk karena tidak mampu berdiri maka kembali duduk.
✅ Rukun shalat yang ke delapan adalah Thuma’ninah dalam I’tidal
☝️Membaca
سمع الله لمن حمده ربنا ولك الحمد
ketika bangun dari ruku’ adalah sunnah.
dan membaca:
سبحان ربي العظيم
dalam ruku’ adalah sunnah.

والله أعلم بالصواب
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
t.me/KitabMatanAbuSyuja
t.me/ldnupckediri