Kediri, NU Online Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Kabupaten Kediri, Jawa Timur kini memiliki sedikitnya beberapa kader yang kompeten di bidang riset atau penelitian. Mereka dibekali beragam pengetahuan soal riset melalui kegiatan Pelatihan Riset pada Rabu (4/7) lalu.
Dan untuk mewadahi kader-kader yang kompeten itu, Pimpinan Cabang (PC) IPNU-IPPNU membentuk lembaga Student Research Center (SRC). Melalui wadah ini, mereka konsentrasi melakukan penelitian-penelitian seputar topik yang berkembang. Terkait pengkaderan pelajar NU di bidang riset dan pembentukan SRC, Ketua PC IPNU Kediri kepada NU Online mengatakan, hal tersebut untuk menjawab tantangan yang dinilai kian maju dan berkembang.
“Tujuan lembaga ini untuk melahirkan periset-periset muda yang bisa melakukan riset atau penelitian tentang masalah-masalah aktual di kalangan pelajar, santri dan mahasiswa, lantaran tantangan semakin kompleks,” kata Afin Tri Saputra, Jumat (6/7). Lebih jauh ia menyatakan, dunia semakin maju, maka generasi muda tidak boleh ketinggalan zaman. Apalagi di era milenial sekaligus menuju era industri 4.0 ini banyak sekali tantangan yang harus dihadapi generasi muda. “Sekarang kita harus bicara berdasarkan data valid yang bisa dipertanggungjawabkan, bukan sekedar opini tanpa dasar,” ujar dia.
Dikatakan, riset diperlukan untuk memastikan asumsi dan langkah atau tindakan seseorang dalam segala persoalan yang ada. “Jika salah dalam menentukan asumsi dasar (data), maka akan salah pula opini yang kita sampaikan, lebih parah lagi akan menyebabkan salah pula langkah kita dalam menghadapi suatu persoalan utamanya permasalahan sosial dalam masyarakat,” ungkapnya. Sementara Direktur Badan Student Crisis Center IPNU Kediri Fendi Juniawan menambahkan, tingkat persoalan yang terjadi di tengah masyarakat sangat beragam. Dan untuk mengatasinya diperlukan kejelian. Pada situasi ini fungsi riset sangat dibutuhkan.
“Jika kita bisa melihat lebih jeli benang merah suatu problematika pelajar dan dunia pendidikan, maka akan lebih jitu dalam memberikan ide-ide atau solusi atas permasalah tersebut,” ucapnya. Pada perjalanannya lembaga riset tersebut dia berharap dapat dirasakan oleh berbagai elemen, termasuk pemerintah setempat. “Syukur-syukur jika data hasil penelitian SRC bisa menjadi masukan bagi pemerintah, khususnya stakeholder dunia pendidikan,” ungkapnya.
(Syamsul Arifin/Muiz)