Nukabkediri.or.id –Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Turen Malang dan Krejengan Probolinggo melaksanakan kunjungan sekaligus studi banding ke markas LAZISNU Kabupaten Kediri. Selasa malam (23/2).
Didampingi oleh Kyai Masrullah selaku Instruktur PKPNU Wilayah dan KH. Abdrurrahman Hafidz selaku Pembina NU Care-LAZISNU Kabupaten Kediri, mereka saling bertukar informasi dan mendengarkan pemaparan perkembangan PC NU Care-LAZISNU Kabupaten Kediri.
Dari pihak MWC NU Turen dipimpin langsung oleh Ketua Tanfidziyah MWC NU, Syafaat Muhammad, mengenalkan beberapa pengurus yang ikut untuk sesi pertama. Begitupun dengan MWC NU Krejengan Probolinggo setelahnya yang dipimpin oleh Muhammad Basith Badzali selaku Ketua MWC.
Mereka mengakui bahwa awal mengenal LAZISNU Kabupaten Kediri dari media sosial dan juga disarankan oleh Kyai Masrulloh untuk studi banding langsung.
“Mereka bertanya kepada saya, kemana kita harus studi banding untuk pengembangan LAZISNU lagi, dan saya menjawab ke Kediri, dan sekaranglah saat yang tepat kita bisa datang kemari”, ungkap Kyai Masrullah dalam sambutan dan pengarahannya
Setelah beberapa arahan dan sambutan, PC NU Care-LAZISNU Kabupaten Kediri mempresentasikan kegiatan yang sudah dilakukan selama kurun waktu tiga tahun terakhir sejak awal mereka berdiri tahun 2018.
“Diakui maupun tidak diakui, sebenarnya kami masih baru dan masih belum ada apa-apanya dibandingkan dengan MWC NU Turen dan Krejengan sebenarnya, namun tekat kami untuk membesarkan LAZISNU di Kabupaten Kediri sehingga kami selama tiga tahun ini terus menerus untuk melaksanakan branding organisasi dimana LAZISNU memiliki posisi yang tepat di masyarakat dan menjadi motor sinergi antar lembaga NU yang lain” kata Gus Badrul Ketua PC NU Care-LAZISNU Kabupaten Kediri.
MWC NU Turen dan Krejengan tertarik dengan program yang sudah dilaksanakan oleh PC NU Care-LAZISNU Kabupaten Kediri seperti Madrasah Amil atau MDA yang menjadi brand kegiatan menarik untuk para peserta yang terdiri dari kepengurusan MWC NU, ranting, dan banom.
Karena disana selain diisi dengan materi tugas dan tanggung jawab amil zakat infaq dan shadaqah, para peserta juga ditekankan untuk bisa mengetahui tugas dan peran masing-masing lembaga yang ada di NU. Agar terbangun sinergitas yang baik antar lembaga.
“Ada satu hal yang sangat menarik dari apa yang disampaikan direktur LAZISNU Kabupaten Kediri. Yakni bagaimana LAZISNU bisa membangun sinergitas seluruh perangkat organisasi yang ada di NU. Tidak hanya fokus di gerakan infaq zakat dan shodaqoh tapi juga ada maqosith-maqosith yang sangat luar biasa dalam membangun dan membesarkan jamiyah Nahdlatul Ulama. Sehingga sinergi inilah barangkali kami sangat ingin mengadopsi dari apa yang telah dilakukan Kabupaten Kediri” ungkap Syafaat Muhammad.
Diakui oleh Gus Badrul selaku Ketua PC NU Care-LAZISNU Kabupaten Kediri, awalnya yang melaksanakan studi banding pada saat itu hanyalah MWC NU Turen saja . Dan menjadi kejutan baginya karena Kyai Masrulloh bersama dengan MWC NU Krejengan juga hadir untuk memberitahukan kedatangannya pada sore hari.
Kyai Masrulloh mengungkapkan harapannya dari studi komparasi atau studi banding ini agar menjadi tonggak sejarah dalam kemandirian ummat menuju NU satu abad.
“Kita harapkan bahwa ada sinergitas diantara masing-masing Cabang dan MWC atau cabang dengan cabang yang lain.Bagaimana satu sama lain saling memacu, ada fastabihul khoirot dan ada sharing tentang kebaikan. Inilah yang kita sebut sebagai momentum kebangkitan dan kemandirian Nahdlatul Ulama menuju satu abad dimana NU menyapa umat dan berguna untuk umat, dari NU untuk NU” kata Kyai Masrulloh (mat)
Penulis : Ahmad N (mamat)
Editor : Imam Mubarok