nukabkediri.or.id – MWCNU Mojo masa khidmat 2021 – 2026 menggelar kegiatan musyawarah kerja pertama, Minggu (28/2). Kegiatan dilaksanakan di Aula Kantor MWCNU Mojo, di Jln. Raya Mojo Desa Mojo Kecamatan Mojo.
Kegiatan musker dilaksanakan setelah sebelumnya melengkapi kepengurusan harian dan kelembagaan serta pelantikan pengurus.
Musker pertama diikuti seluruh pengurus baru baik syuriah maupun tanfidiyah MWC NU. Jumlah peserta hadir jajaran dari syuriah 5 orang, sedangkan dari tanfidiyah beserta kelembagaannya berjumlah 60 orang.
Kegiatan musker dihadiri perwakilan PCNU Kabupaten Kediri yang diwakili Sekretaris PCNU Kabupaten Kediri sekaligus sebagai penyampai wawasan terkait dengan orientasi keanggotaan MWC NU.
Musyawarah kerja pertama MWC NU Mojo ini dilakukan untuk mengawali dan menjalankan program-program yang sudah diamanahkan pada saat konferensi. Tujuannya untuk mengoptimalkan dan memantapkan para kader – kader NU yang sudah masuk dalam jajaran kepengurusan maupun dalam kelembagaan dalam rangka merealisasikan program yang sudah diamanahkan dalam konferensi.
Dalam sambutan suriah MW CNU Mojo KH. Mukhyiddin menyampaikan bahwa, mengemban amanah dalam organisasi harus jantan dan berwibawa dan sering mengadakan musyawarah untuk menyamakan pandangan di NU.
“Dalam mengemban amanah organisasi khususnya di NU, harus memberikan wawasan buat pengurus MWC NU Mojo. Mengadakan pembaharuan tentang pemikiran perjuangan terhadap perkembangan yang menjaga prinsip – prinsip atau dasar – dasar hukum islam (harga mati), dan tidak boleh mencampuradukkan nilai – nilai islam dengan yang lainnya,” kata KH. Mukhyiddin.
Dan sebaliknya apabila kamu mencari kehebatan tapi menerjang prinsip-prinsip islam maka akan dihinakan oleh Alloh dan menerima akibatnya.
Sebagai pengurus MWCNU juga punya kemampuan untuk mengembangkan orientasi perjuangan islam dalam garis besar perjuangan bangsa sehingga NU bisa mewarnai dan memberi arah terhadap perkembangan masyarakat baik kebudayaan maupun yang lainnya dengan nyata dan sungguh – sungguh. (tob)
Penulis : Imam Tobroni
Editor : Imam Mubarok