Kediri, pondok pesantren dan raudhah tarbiyyatil qur’an Yambu’ul Qur’an Jarak Plosoklaten Kabupaten Kediri menyelenggerakan haflah khotmil Qur’an 30 juz bil hifdzi ke 1 & jus 30 bil hifdzi ke 4 dan Haul maghfiroh K ahmad hifdzi XIV & kh masykur fathi V (17,12,2020)
Kh Ma’sum dalam mauidohnya mengaspresiasi jika dalam era transformasi budaya seperti ini, masih terdapat pondok pesantren didalam perkampuangan yang tetap melestarikan kegiatan hafalan Al-Qur’an. Karena realitanya banyak pemuda yang setiap habis maghrib jika dahulu ramai mengaji di mushola namun sekarang terlihat bergeser memegang hp di warung-warung.
“Jaman sekarang masjid habis maghrib sepi deres Al-Qur’an,dan ramai yang ke cafe” terangnya
Beliau juga menghimbau kepada masyarakat untuk terus melestarikan dan mendukung kegiatan seperti ini, karena Al-Quran adalah wahyu dari Allah yang dapat dirasakan hingga saat ini. “Jangankan menghafal, membaca saja sudah mendapatkan pahala” imbuhnya
Karena akhir-akhir ini banyak ilmu yang dicabut dengan kapundutnya ulama’ dan nanti umat akan kebigungan dalam hal membimbing agama. Dan ada tiga perkara yang harus kita perhatikan:
Pertama
1/2 dari alamat orang yang tidak diperhatikan Allah. yaitu sibuk perkara yang tidak faedahnya
kedua
Kalau ada manusia jika berkurang umurnya tidak dibuat ibadah,bersiaplah untuk sengsara.
Ketiga
Kalau ada umat diatas umur 44, perbuatan baiknya belom dapat melebihi perbuatan tercelanya maka siap-siaplah untuk masuk neraka
“Semoga kita dapat selalu memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik” pungkasnya.