قال المؤلف رحمه الله تعالى:
وإذا تخللت الخمرة بنفسها طهرت وإن خللت بطرح شيء فيها لم تطهر
“Apabila khomr menjadi cuka dengan sendirinya maka ia menjadi suci, apabila menjadi cuka dengan sebab memasukkan sesuatu padanya maka tidak menjadi suci”.
Penjelasan
✅ Al Muallif menjelaskan tentang najis yang menjadi suci dengan istihalah (perubahan dari satu sifat ke sifat yang lain)
👆Di antara najis yang menjadi suci dengan sebab istihalah adalah kulit bangkai yang menjadi suci dengan dibagh
👆Penjelasan tentang dibagh telah dijelaskan sebelumnya.
👆Najis lain yang menjadi suci karena istihalah adalah khomr ketika telah berubah menjadi cuka.
♦️Berikut rincian hukum perubahan khomr menjadi cuka:
1⃣ Apabila khomr menjadi cuka dengan sendirinya maka ia menjadi suci
👆Termasuk wadah khomr yang telah berubah menjadi cuka tersebut menjadi suci
👍Air anggur sebelum bergolak dan berdesis (mengeluarkan suara cess) adalah suci
👍Ketika air anggur tersebut diletakkan di dalam sebuah wadah kemudian ditutup rapat, maka beberapa hari kemudian akan bergolak dan berdesis, saat itu air anggur telah berubah menjadi khomr hukumnya najis
👍 Setelah khomr itu didiamkan beberapa waktu maka kemudian akan menjadi cuka, hukumnya suci, dan halal untuk diminum.
2⃣ Apabila khomr menjadi cuka dengan sebab memasukkan sesuatu padanya maka tidak menjadi suci
👆Benda tersebut dimasukkan ke dalam khomr dengan tujuan agar khomr lebih cepat menjadi cuka.
👆Karena khomr itu najis, sehingga benda tersebut ketika dimasukkan ke dalamnya maka benda tersebut menjadi najis, dan ketika khomr menjadi cuka, maka cuka tersebut terkena najis dari benda tersebut dan menjadi najis.
#DAKWAH LDNU KAB KEDIRI
t.me/KitabMatanAbuSyuja